#230 Arsitektur di Hindia Belanda: Buah Tangan Arsitek Netherland

Menelusuri jejak sejarah Bangsa Indonesia tidak terlepas dari dominasi Belanda yang sangat kental mewarnai sejarah kehidupan Bangsa Indonesia. Dari sisi arsitektur di Indonesia, Belanda sangat banyak memberi kontribusi dalam pembangunan Hindia Belanda masa itu. Menjadi sumbangan pengetahuan di bidang Arsitektur.
Gaya arsitektur exterior dan interior Belanda saat itu didominasi gaya imperial (The Dutch Colonial Style), diadopsi dari gaya arsitektur yang berkembang di Eropa pada abad itu. Kemudian diawal abad 19 gaya Eropa modern dan mengabungkan tradisional Indonesia (Indische) yang sesuai dengan iklim tropis Indonesia
Dari penelusuran saya mengenai arsitek Belanda dan hasil karya mereka di Indonesia, saya mencoba berbagi tentang tokoh-tokoh Arsitektur Belanda dan karya-karya mereka yang sebagian masih berdiri kokoh dibeberapa Kota besar di Indonesia yang mewarnai Arsitektur di Indonesia.
Hendrick Petrus Berlage seorang Arsitektur ternama Belanda menulis “…………. Bandung de staad van Wolff Schoemaker en Aalbers is, Batavia van Hulswit, Fermont en Ed. Cuypers, Semarang van Karsten dan is Surabaya de staad van C . Citroen”.dalam bukunya “Mijn Indische Reis” (Perjalanan Saya ke Hindia Belanda) yang melakukan perjalan ke Hindia Belanda pada tahun 1923 dan menerbitkan buku ini pada tahun 1931. Kota Bandung secara arsitektur adalah milik Wolff Schoemaker dan Aalbers, Batavia adalah milik Hulswit, Fermont dan Ed. Cuypers, Semarang milik Karsten dan Surabaya adalah kota milik C. Citroen. 
Dari tulisan Hendrik ini dapat kita telusuri karya mereka di kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta (Batavia pada saat itu), Semarang dan Surabaya.
  • Wolff Schoemaker

Prof. Ir. Charles Prosper Wolff Schoemaker adalah salah satu arsitek ternama berkebangsaan Belanda lahir Banyubiru, Semarang, 1882  dan wafat Bandung, pada tahun 1949, banyak karya-karya arsitektur beliau yang berdiri megah dibandung diantaranya Villa Isola, Hotel Preanger, Gedung Merdeka, Peneropongan Bintang Bosscha, Bioskop Majestic, Landmark Building, Gedung Jaarbeurs, Penjara Sukamiskin, Gereja Bethel, Katedral St. Petrus, Mesjid Raya Cipaganti.
Selain itu Wolff Schoemaker juga menjadi Dosen di Technische Hogeschool Bandoeng sekarang Institute Tekhnologi Bandung dan diangkat menjadi Professor dan salah satu murid beliau adalah Ir. Soekarno Presiden Republik Indonesia pertama.
  •  Hulswit, Fermont dan Ed. Cuypers

NA Hulswit adalah arsitek kenamaan Belanda, dan waktu itu beliau bergabung di biro arsitek Cuypers en Hulswit di Batavia dan salah satu karya mereka yang terkenal adalah Haantjes Kerk (Gereja Ayam) semula bernama Gereja Besar dibangun tahun 1856. Namun karena dianggap tidak layak untuk digunakan akhirnya pada tahun 1914 bangunan gereja lama dibongkar karena sudah rusak dan dianggap tidak aman lagi untuk digunakan. Bangunan gereja yang baru (Nieuwe Kerk) diresmikan pada tahun 1915.

  • Karsten

Herman Thomas Karsten, arsitek kelahiran Amsterdam 22 April 1884 ini adalah putra dari pembantu Rektor di Universitas Amsterdam dan berteman baik dengan Soekarno karena meraka mempunyai profesi yang sama dibidang arsitektur. Dibeberapa kota besar di Indonesia beliau memiliki karya arsitektur, namun di daerah Semarang dan Solo lah karya Karsten yang paling populer. Kepopuleran karya Karsten dikarenakan oleh gaya desain Jawa ( Indisch) yang beliau terapkan dalam setiap perencanaan sebuah projek, dan beliau juga mengkritik para arsitektur Belanda saat itu, dimana mereka menaruh Eropa di Jawa, dan Karsten lah yang dengan tegas mengatakan Jawa adalah Jawa, dan bukan Belanda. Satu karya beliau yang paling menonjol di Semarang adalah Pasar Johar.

  •  C. Citroen

Arsitek kelahiran Amsterdam (1881-1935) menetap disurabaya antara th. 1915-1935. Karya-karyanya begitu dominan di Surabaya, sehingga bisa dipakai barometer bagi perkembangan arsitektur kolonial di Surabaya antara tahun 1915-1940. Gaya desain dari Citroen sangat dipengaruhi dengan gaya modern yang berkembang di Eropa di awal abad 20 yang disebut dengan “Nieuwe Bouwen”. adapun karya nya yang paling terkenal di Surabaya adalah Balai Kota Surabaya.

Kreatifitas desain bukan hanya terbukti di Hindia Belanda. Kini para arsitek Negara Kincir Angin ini banyak menghasilkan  desain-desain arsitektur berskala Internasional yang didesain oleh arsitek Belanda sendiri.Amsterdam RAI adalah salah satu desain modern yang minimalis, sebuah gedung pameran dan convention center yang sudah direncanakan dari tahun 1961 dan gedung exibisi ini menjadi Gedung Exibis terbesar di Eropa. Dan penghargaan Best International Venue pada Exhibition News Awards ke-6 yang diadakan di London 29 Maret 2012 adalah sangat wajar, desain venue ini sangat spektakuler sehingga mata arsitek dunia pun tertuju ke Amsterdam RAI dan karya ini menjadi sejarah manis bagi Belanda di bidang perancangan arsitektur.

– ditulis oleh Mushallin

Tinggalkan komentar

Filed under entri, kompetiblog2012

Tinggalkan komentar