#486 Anting-anting Mutiara “Keramat” Johannes Vermeer

Menarik bila kita memakai penggunaan yang esensialis dan ekslusif untuk mencatat  satu karya seni rupa. Frase “keramat” yang  saya tulis di kalimat judul cenderung cuma untuk merepresentasikan ketakjuban diri saya terhadap karya dari Johannes Vermeer di  Girl With a Pearl Earring. Saya pun berupaya lebih dini agar tak mangkir untuk menggali pandangan saya untuk membawa tulisan ini lebih baik.

Source: http://www.essentialvermeer.com

Girl With a Pearl Earring merupakan masterpiece Vermeer.  Menurut bukuArthur K. Wheelock Jr (Vermeer: The Complete Works, New York, 1997) dan Walter Liedtke (Vermeer: The Complete Paintings, New York, 2008) dikerjakan antara tahun 1665-1667. Girl With a Pearl Earring kerap dikaitkan dengan lukisan Mona Lisa Da Vinci.

Para kritikus seni menyinggungnya sebagai The Dutch of Mona Lisa dan The Mona Lisa of The North. Materialnya memakai cat minyak di atas kanvas. Ukurannya 46.5 x 40 cm. Kini ia tersimpan di Mauritshuis (Mauricemuseum, di kota Den Haag, Belanda.

Source: http://www.essentialvermeer.com

Lukisan itu menampilkan figur seorang gadis yang memakai serban, beranting-anting mutiara dan berlatar belakang gelap. Posenya seolah “memergoki” kita dengan dua matanya yang lembut. Pencitraan dari kesan kecantikan yang tersembunyi. Fase problematis tentang lukisan tersebut hembuskan  pertanyaan;siapakah si gadis?

3 spekulasi menyebutkan;

1. Maria, anak perempuan tertua Vermeer.

2. Putri atasan Vermeer.

3. Griet, pelayan Vermeer.

Nama Griet hadir karena diasosiasikan terhadap novel Tracy Chevalier, Girl With a Pearl Earring, yang bercerita tentang kehidupan Johannes Vermeer.

Source: http://www.essentialvermeer.com

The golden age dutch painting merupakan masa kecemerlangan para pelukis Belanda  di abad 17. Belanda mengalami progresif inovasi dan kreativitas di kancah seni rupa. Sekolah-sekolah lukis berkualitas luar biasa membiak, yang kemudian ikut mempengaruhi rasa artistik di Eropa. Vermeer dan korpus karya-karyanya, termasuk Girl With a Pearl Earring jadi sentral perhatian oleh banyak kalangan.

Sensibilitas kejiwaan Vermeer mengeksplorasi imajinasi yang luas. Dia bisa menciptakan anting-anting mutiara sebagai point of view di Girl With a Pearl Earring. Bentuknya beda, tone memuncrat dengan iluminasi bintik cahaya putih yang benderang. Bagian terpenting lainnya adalah sosok perempuan. Memperlakukannya penuh protagonistik dan humanisme. Rupa cantik dan senyum hangat yang menawan.

Figur perempuan itu mungkin dari kelas menengah. Dilihat melalui pakaiannya yang melekat. Jadi, hal ini dapat saja berarti bahwa Vermeer melukis karena didorong situasi internal serta eksternal.

Source: http://www.essentialvermeer.com

Vermeer melakukan lompatan kreativitas yang mengejutkan. Ketika lukisan-lukisan sebelumnya meletakkan subjek  pelengkap seperti peralatan perkakas, permadani dan sebagainya, di  latar belakang Girl With a Pearl Earring tampak datar tanpa ornamen. Gelap membayangi sang figur, mengesankan nuansa okultisme, seperti hendak menarasikan sebuah lukisan yang misterius.

Vermeer berani mengolah persoalan yang lebih dekat dengan kenyataan sehari-hari. Ide-ide yang berkelebatan dapat dipindahkan ke bidang kanvas. KelebihanGirl With a Pearl Earring terlihat pada anting-anting mutiara, sangat “keramat!” dan tidak biasa di zamannya. Anting-anting itu telah melansir ke saya sebuah permainan semiotik, sekaligus alegori benda indah yang “terlupakan”.

Lukisan itu sudah menawarkan secara terbuka kepada kita psiko-biografi Vermeer. Kalau diperlukan malah kita bisa mengintip watak bawaan orang-orang Belanda dalam menciptakan sebuah karya seni. Ah, saya ingin sekali pergi ke Belanda melihat  Girl With a Pearl Earring.

– ditulis oleh Mario Wibowo

Tinggalkan komentar

Filed under entri, kompetiblog2012

Tinggalkan komentar