#393 Cokelat pun Bercerita tentang Kreativitas Negeri van Oranje

 Ada yang kenal brand ini?

 Mulai inget?

Adakah salah satu diantara kamu yang langsung mengingat kata *COKELAT* setelah melihat kedua gambar di atas? Yup, brand Van Houten memang populer di negeri kita khususnya dalam kancah dunia per-cokelat-an. Bagi saya pribadi, setelah membaca brand ini pikiran pun akan langsung terhubung dengan negeri van oranje, Belanda. Kenapa ya?

Usut punya usut ternyata orang Belanda memiliki peranan besar terhadap kehadiran cokelat yang enak dan terjangkau bagi kita. Mau bukti?
Mari simak kisah dibalik kemasyuran brand cokelat Van Houten.

Brand Van Houten yang cukup lama beredar di tanah air kita adalah milik seorang keturunan Belanda bernama Casparus van Houten. Kakek kelahiran tahun 1770 ini, mencurahkan segenap kreativitasnya dalam mengolah biji-biji cokelat. Ia pun berhasil memperoleh hak paten dari Dutch King William IV atas penemuan alat pengepres lemak biji coklat pada tahun 1828. Berkat adanya alat tersebut efisiensi pemerahan lemak dari biji coklat meningkat dan harga jualnya pun menjadi semakin terjangkau bagi masyarakat. Sayangnya cokelat pada masa kakek Casparus masih kurang diminati seperti saat ini khususnya bagi anak-anak. Ada yang tahu alasannya?

“Cokelat di-era kakek Casparus lebih dominan dikonsumsi dalam bentuk minuman cokelat panas dimana rasanya masih pahit ala-ala kopi. Dalam pembuatan minuman cokelat, kita pun harus menggunakan air panas agar bubuk cokelat dapat larut.”

Beruntung kawan!! Anak dari kakek Casparus, Coenraad van Houten, memiliki ide kreatif untuk mengolah biji cokelat dengan treatment garam alkali seperti potassium carbonat. Proses ini dikenal dengan istilah alkalisasi dan lebih populer dengan sebutan DUTCHING #makin-makin deh unsur Belanda-nya. Garam alkali yang diunakan saat dutching akan bereaksi pada senyawa alkaloid biji cokelat sehingga rasa pahitnya cokelat dapat dikurangi. Dutching ini juga membuat bubuk cokelat lebih mudah larut dalam air.

Selain dari sejarah cokelat Van Houten, meises yang biasa kita taburkan pada roti tawar, donat dan martabak juga memiliki keterkaitan erat dengan Belanda. Kok bisa? ga ada kata van-van nya tu..

Begini ceritanya..
Saat Belanda datang ke negara kita, mereka memiliki kebiasaan sarapan roti dengan taburan butir-butir cokelat. Cokelat ini biasa dimakan oleh nona-nona belanda. Berawal dari hal inilah dikenal kata meises (serapan dari kata *meisje: gadis kecil atau nona). Sejarah ditemukannya meises bermula saat Gerard de Vries membaca surat seorang anak laki-laki berusia lima tahun yang minta dibuatkan toping cokelat untuk rotinya. Pemuda belanda ini pun bereksperimen dengan memasukan adonan cokelat ke dalam mesin pembuat spaghetti. Akhirnya meises pun tercipta pada tahun 1936. Orang Belanda sendiri menyebut meises sebagai hagelslag yang berarti hujan es. Penamaanya diilhami oleh miripnya cokelat yang terbentuk dengan hujan es yang kadang terjadi di Belanda. Selain di Indonesia, meises juga populer di Suriname dan Belgia dimana Belanda pernah menduduki negara-negara tersebut.

Wah, kita patut berterima kasih pada Belanda ni sebab tanpa penemuan mereka tidak akan ada cokelat enak seperti yang biasa kita nikmati sekarang. Bedankt!!

– ditulis oleh Fitria Rizkyka

1 Komentar

Filed under entri, kompetiblog2012

1 responses to “#393 Cokelat pun Bercerita tentang Kreativitas Negeri van Oranje

  1. Ping-balik: JALAN PROMOSI NAN KREATIF | DIMAS RAHADIAN'S SITE

Tinggalkan komentar