#315 Nyablak, Positif atau Negatif?

Belanda dikenal akan kebudayaannya yang selalu mengucapkan sesuatu secara langsung, atau dalam bahasa inggris lebih dikenal dengan isitilah “directness” yang kalo di bahasa indonesia lebih kita kenal dengan kata “nyablak”. Bahkan jika anda mengetikan kata “dutch directness” di google anda akan menemukan banyak web yang menceritakan tentang ke-nyablakan-an orang Belanda

Banyak orang orang yang tidak mengerti budaya belanda ini menganggap orang Belanda adalah orang orang yang tidak sopan. Namun berikut adalah kutipan dari seorang dosen geografi budaya tentang budaya yang dapat mengubah perspektif kita mengenai budaya
“Yang namanya budaya itu tidak semerta merta ada begitu saja, budaya apapun di dunia ini tuh pasti ada manfaatnya bagi si pelaku budaya tersebut” Tuti Handayani, 2011, Dosen Geografi Budaya UI
Ya, seperti kutipan ucapan diatas, budaya itu pasti punya sisi positif bagi pelakunya. Untuk kasus budaya nyablaknya orang belanda ini,  sisi positifnya adalah ternyata ke-nyablak-an orang Belanda ini menjadikan mereka sebagai bangsa yang kritis. Jika anda berbincang bincang dengan orang Belanda anda mungkin akan dibanjiri oleh sejumlah pertanyaan olehnya. Ketika mendengar pengalaman orang orang yang pernah kuliah di Belanda, ternyata suasana kelas disana sangat interaktif dimana para mahasiswa terus membanjiri dosen dengan pertanyaan. Bahkan ketika dosen belom selesai berbicara, mahasiswa diperbolehkan untuk mengajukan pertanyaan. Lain hal-nya dengan keadaan belajar mengajar di Indonesia yang lebih sering menggunakan sistem “sesi tanya jawab” (yang sering membuat si penanya lupa akan pertanyaannya saat sesi tanya jawab dimulai). Seperti kata kata yang terkenal di kalangan orang Belanda. “Don’t have an opinion? Well, you had better get one fast!”. Mungkin budaya ini pula lah yang menghambat mahasiswa, khususnya mahasiswa Indonesia yang cenderung memiliki budaya timur, beradaptasi dengan budaya Belanda ini.
Kembali ke topik utama pembicaraan, ternyata budaya nyablak-nya orang Belanda ini menghasilkan budaya kritis. Mereka terbiasa memunculkan pertanyaan terhadap situasi yang terjadi di lingkungan, dan mengutarakan opini mereka. Seperti yang kita tahu, jiwa yang kritis akan mebawa kita pada suatu kreativitas. Jiwa jiwa yang kritis akan selalu memiliki pertanyaan di benaknya. Pertanyaan pertanyaan berupa masalah masalah yang belum terselesaikan yang ada di lingkungannya. Kenapa A? Kenapa B?. Pertanyaan pertanyaan itulah yang pada akhirnya akan menantang jiwa yang kritis ini untuk menyelesaikan permasalahan permasalahan disekitarnya. Orang belanda yang memiliki budaya kritis atau nyablak ini akan terus menerus memunculkan pertanyaan tentang masalah yang ada di sekitarnya, dan pada akhirnya pertanyaan pertanyaan ini akan menantang mereka untuk melakukan perubahan dan inovasi sehingga permasalahan ini pun dapat terselesaikan. Inovasi orang Belanda sudah sangat terkenal oleh masyarakat dunia, salah satu contohnya dapat kita lihat dari muncunya”Vibration Energy” oleh para ahli-ahli riset Belanda dari Tauw dan University of Twente yang menjawab permasalahan lingkungan akan kebutuhan energi. Juga tidaklah heran jika Belanda masuk kedalam peringkat 10 dalam negara dengan penerimaan nobel terbanyak.
– ditulis oleh Mia Renauly

10 Komentar

Filed under entri, kompetiblog2012

10 responses to “#315 Nyablak, Positif atau Negatif?

  1. miaaa.. bagus bgt tulisannya 😀 ternyata orang Belanda itu hobi nyablak ya *baru tau o_o pantesan aja temen gw yang sastra belanda (*udh krja sih skrg, ank FH jg) tuh hobi banget nyablak-nyablak. Setipe sama org Belanda juga…hehe
    ngomong2 kalo dipikir2 hobi nyablak itu justru malah tercetuk macam2 ide–> contoh nyablak pas diskusi, or nyablak-nyablak pas lg makan2 di dalas :p
    Ganbatte mia!! ciee miss instruktur.. hehe x)

  2. Nur'aini Utami Rahmawati

    semangaat kaka penyuuu!!!!!!
    tulisannya bagus miaa, sebagai pembelajaran buat kita buat lbh kritis lagi..hohohohoho

  3. fajree

    wah artikelnya unik sekali. teman 🙂 salam kenal saya fajri. mari saling berbagi tulisan. menang urusan belakangan, yang penting ketika tulisan yang saya buat di baca oleh orang lain, itu sudah menjadi kemenangan dan kebahagian tensendiri bagi saya, selamt membaca 🙂

    #512 Dari Naga Bawah Laut hingga Angsa Cantik


    dan

    #512 Dari Naga Bawah Laut hingga Angsa Cantik

    semangat teman!

  4. Nur Mufidatunnisa

    bagusssssss. baru tau tentang hal ini hehe

    terima kasih miaa atas infonyaaaa. semoga kalo lolos ke Belanda dapet cowok 1 yang nyantol dihati haha

  5. Eva Sari Tampubolon

    Ooooo otoke miaaaa,coollll banget deh.
    Mia baca novel ttg 4 org yg kuliah di Belanda. mungkin bsa mengisnpirasi lo.
    Miaaaa, sampai ketemu di negeri Belanda.
    Hahha

  6. Ajeng Dewi Andini

    contoh kenyablakannya orang belanda kurang, mi.. mungkin bisa lo dapetin dari cerita langsung orang Indonesia yang pernah sekolah/tinggal di situ 😉
    SEMANGAT MIAAAAA semoga tulisan lo bisa membawa lo ke negeri kincir angin 😀 titip cowok atu buat oleh-oleh *tetepusaha*

Tinggalkan komentar